BRENGKOK: NAMA UNIK YANG PUNYA CERITA MENARIK - Kabar Paciran
Baca artikel dan tutorial Android dan informasi gadget terbaik

BRENGKOK: NAMA UNIK YANG PUNYA CERITA MENARIK

 

Oleh: M.Syarif Hidayatullah
Mahasiswa PGMI UNISLA II Paciran
Desa Brengkok terletak di kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur. Menurut cerita orang tua dulu, sejarah desa brengkok ini yaitu dimulai dari perkumpulan penduduk yang menempati sisi pojok bagian barat laut Desa Brengkok yang dikenal oleh penduduk setempat sendiri sampai sekarang dengan nama “L E D H O K”. Wilayah Desa Brengkok yang waktu itu terkenal dengan keangkerannya sehingga jarang sekali orang yang bisa bertahan hidup di Desa Brengkok kalau tidak meninggal dunia, pasti meninggalkan wilayah Desa Brengkok.
Pada kondisi seperti ini datang seorang yang waktu itu dianggap sakti mandraguna, ksatria itu bernama “Gagak Pinaksi”. Menurut cerita masyarakat, nama Gagak Prinaksi mempunyai beberapa versi. Ada yang beranggapan bahwa Gagak Prinaksi adalah nama seekor burung, namun ada juga yang beranggapan bahwa Gagak Pinaksi nama seorang yang sakti yang mampu menjelma sebagai burung gagak yang dipakai sebagai lambang Desa Brengkok.
Untuk memulai kehidupan bermasyarakat waktu itu dibangunlah “Sumur Kepoh”. Hingga sekarang ketiga sumur tersebut merupakan sumber mata air seluruh masyarakat Desa Brengkok dan ketiga sumur tersebut dijadikan lambang Desa Brengkok. 
 
 
Tata pemerintahan Desa Brengkok diperkirakan dimulai 1918-an yang waktu itu katanya dalam proses pemilihan pemimpin desa ditentukan dengan adu kekuatan/kesaktian di bawah pohon beringin (Sekarang Balai Desa) siapa yang memenangkan pertarungan dialah yang jadi pemimpin desa, pada era tersebut desa brengkok dipimpin oleh seorang yang bernama “S O G O L” yang waktu itu mempunyai sebutan “Prtinggi”. Era kepemimpinan Sogol ini berlanjut hingga tahun 1928. 
 
 
Perjalanan sejarah desa brengkok mengalami perubahan di mana pada tahun 1942 proses untuk menentukan pemimpin desa sudah menganut tata cara yang Demokratis di mana era ini diistilahkan dengan era Bitingan. Disebut demikian karena semua sudah diberi hak untuk memilih dengan cara memsukan biting pada wadah yang terbuat dari bambu. Pada era ini Desa
Brengkok dipimpin seorang yang bernama “D J O N O “.
 
 
Pada zaman dahulu cerita ini bermula dari sekelompok orang pelaut yang berlabuh di dermaga Desa Labuhan sedang mencari air bersih setelah tanya sana-sini pada penduduk setempat ada seseorang yang memberi tahu bahwa kearah timur ada sumber air bersih, arah timur yang dimaksud adalah Desa Brengkok yang waktu itu belum punya nama. Namun karena tempat tersebut terkenal angker sehingga orang tersebut tidak berani untuk mengantar sampai di tempat, dalam situasi demikian salah seorang pelaut langsung menyahut “Abreng Engkok” (maksudnya sama saya saja), Karena mendengar bahasa yang aneh hingga dari mulut ke mulut menyebar ke semua penduduk ucapan tersebut ditangkap dengan bahasa setempat dengan “BRENGKOK”.

Load Comments

Subscribe Our Newsletter