Pendidikan Air dan Kesadaran Sekolah - Kabar Paciran
Baca artikel dan tutorial Android dan informasi gadget terbaik

Pendidikan Air dan Kesadaran Sekolah


Oleh : Ali Efendi

KabarPaciran - Hari Air Sedunia (World Day for Water) setiap tahun diperingati pada 22 Maret. Menjadi agenda tahunan United Nations Water (UN-Water), sebuah organisasi internasional fokus dibidang air dan sanitasi global. Karena Air adalah salah satu bagian inti dari pembangunan berkelanjutan dan urgen untuk pembangunan sosial ekonomi, ekosistem sehat dan untuk kelangsungan hidup manusia.

Peringatan Hari Air Sedunia tahun ini tampak spesial karena UN-Water merilis 13 poster subtema yang bersifat ajakan, kepedulian dan peringatan berkaitan dengan air. Salah satu subtema adalah "Air untuk semua siswa" (water for all students).

Laporan UN-Water, satu dari empat sekolah dasar (SD) di dunia tidak mempunyai pelayanan dan akses air minum, di mana siswa-siswa memilih menggunakan sumber air yang tak layak atau harus menahan dahaga.

Temuan dirilis UN-Water menjadi pelajaran baik bagi dunia pendidikan, terutama pelajar dan warga sekolah. Perlu dipahamkan kepada siswa dan sekolah, bahwa air memiliki peranan penting dan vital bagi manusia.

Peringatan ini penting karena tidak semua siswa dan sekolah menyadari bahwa air terlihat tidak terbatas suatu saat akan menjadi harta karun sangat sulit dicari. Dari seluruh air di bumi 97 persen air laut, 3 persen air tawar, dari 3 persen hanya 1 persen saja tersedia untuk 2 miliar lebih manusia.

Bisa dibayangkan hanya 1 persen air bersih tersedia seberapa lama manusia bisa memanfaatkannya. Terlebih populasi manusia di dunia cenderung meningkat setiap tahunnya dan manusia tidak akan pernah lepas dari air karena 70 persen tubuh manusia mengandung air.

Pesan-pesan yang disampaikan dalam peringatan Hari Air Sedunia seharusnya perlu ditindaklanjuti praktik pembelajaran tentang air. Aktualisasi materi berkaitan air dapat dipraktikkan, seperti cara membuat biopori, pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL Domestik), membuat sumur resapan di lingkungan sekolah.

Program Hemat Air di Sekolah
Regulasi dan program penggunaan air bersih di sekolah perlu dilakukan karena salah satu transfer keilmuan. Selanjutnya bisa diterapkan siswa dalam bermasyarakat. Perlu diketahui ketersediaan air bersih di sekolah sangat diperlukan dalam jumlah relatif banyak. Sehingga kebutuhan air bersih lebih banyak lagi.

Jenis kebutuhan air di sekolah untuk minum, membersihkan lantai, membersihkan WC, mencuci peralatan laboratorium, dan menyiram tanaman. Sumber air bersih digunakan pemenuhan kebutuhan warga sekolah dapat berasal dari air PDAM, sumur gali, sumur pompa, atau sumber mata air dialirkan bagi sekolah-sekolah terletak di pegunungan.

Untuk mengurangi keterbatasan air bersih di sekolah, perlu upaya penghematan melalui penentuan prioritas. Misalnya, air bersih hanya digunakan minum dan mengisi bak mandi, sedangkan keperluan lainnya seperti membersihkan WC, lantai dan menyiram tanaman gunakanlah air berasal dari bak-bak penampungan air hujan.

Karena itu, sekolah perlu menyediakan bak-bak penampungan air hujan, baik berupa kolam maupun sumur-sumur resapan dan biopori.

Sumber air untuk mengisi kolam maupun sumur resapan sebaiknya berasal dari air hujan yang jatuh dari atap bangunan sekolah dari air bekas wudhu dan cuci tangan. Kemudian dialirkan melalui saluran pipa-pipa yang menuju kolam maupun sumur resapan, sehingga airnya masih bersih belum bercampur lumpur. Cara lain untuk menghemat air adalah membuat Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL Domestik), air limbah dari lingkungan sekolah yang telah dipergunakan untuk berbagai keperluan, kemudian diproses dengan teknologi sederhana. Sebagaimana sekolah-sekolah di negara maju yang umumnya sudah memiliki teknologi pengelolaan air limbah sehingga air bersih yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan sekolah mencukupi.

Selamat Hari Air Sedunia tahun 2019, semoga semua lapisan masyarakat memperoleh akses air bersih tanpa kendala menuju agenda besar Sustainable Development Goal (SDG). Wallahu A'lam.

···

Penulis adalah Guru SMPM 14 Paciran & Sekretaris Majelis Lingkungan Hidup PDM Lamongan.

Artikel kami kutip dari koran Jawa Pos, Radar Bojonegoro. Minggu (24/03/2019).
Load Comments

Subscribe Our Newsletter