PAGIKU (PAciran GIla KUrsi) - Kabar Paciran
Baca artikel dan tutorial Android dan informasi gadget terbaik

PAGIKU (PAciran GIla KUrsi)


Salam dari saya, Bodreck Det Ă„rliga Caleg Alternatif.

(Pemilu) Legislatif 2019 akan segera dilaksanakan, Pemilu kali ini rasanya memang sangat berbeda dengan pemilu 5 tahun atau 10 tahun yang lalu, di mana sekarang ini parade para calon anggota legislatif rasanya sudah seperti parade warga masyarakat nom noman yang mengantri pendaftaran CPNS. Jumlahnya luar biasa banyak hingga perbandingan antara pelamar dan kursi yang tersedia sungguh sangat njomplang.

Ini sebuah fenomena baru di Paciran, di mana begitu banyak yang kemudian berlomba-lomba menjadi calon anggota legislatif, Gaji dan guyuran rupiah serta fasilitas berlimpah jelas sangat menggoda mereka untuk berjuang ke gedung DPR/DPRD. Siapa saja, tak peduli status sosial, latar belakang pendidikan atau latar belakang lainnya. Mereka tiba-tiba merasa sangat pantas mengemban amanah dari rakyat yang sesungguhnya sangat berat itu, kemudian untuk memuluskan perjalanan mereka, beragam cara ditempuh.

Padahal seperti kita ketahui bersama, bahwa kehidupan politik deso ini dapat dikatakan teramat keras tanpa belas asih, berkaca dari pilkades waktu itu, efek sampingnya belum sembuh sampai detik ini. Siapa pun dapat menjadi kawan ketika menguntungkan dan sebaliknya menjadi lawan jika saling bertolak belakang pemikirannya.
MAMULO..

Sudah barang tentu dalam setiap kontestasi selalu ada yang menang dan ada yang kalah, ada yang berhasil juga ada yang gagal. Pertanyaannya, sudah siapkah para Caleg yang ikutan Pemilu tahun 2019 nanti menerima hasil yang terburuk sekalipun?
mampukah setelah pemilu tim tim pemenangan bersatu kembali?
pok pikir sek caahh..

Hal ini perlu menjadi renungan kita bersama, karena mayoritas karakter manusia hanya mau menerima kemenangan saja. Dan begitu banyak orang yang tidak siap bahkan tidak rela apabila dirinya gagal. Sebagai contoh kita ambil kisah dari hasil proses pemilihan anggota legislatif yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali. Cukup tragis kisah pilu dari para Caleg yang gagal menjadi anggota legislatif, mulai dari bangkrut sehingga jatuh miskin, stress atau mengalami gangguan jiwa, hingga kisah tragis adanya Caleg bunuh diri, belum lagi polemik polemik baru yang akan di terima di sekitar kita,
karena fakta telah banyak yang menunjukkan bahwa masih saja ada oknum Caleg yang tidak siap menerima kekalahan dalam perebutan kursi di legislatif.

Sehingga banyak berita terkait adanya kampanye hitam, serangan fajar, politik uang, jual-beli suara dan penyimpangan lainnya hanya demi meraup perolehan suara yang maksimal. Dan ketika upaya-upaya tersebut juga masih tidak berhasil, sementara modal yang dikeluarkan sudah habis-habisan, tentu ini menjadi bumerang bagi oknum Caleg tersebut. Dampak yang paling sering terdengar adalah munculnya beberapa nama mantan Caleg yang mengalami gangguan jiwa.

Sudah bukan rahasia lagi ketika ada Caleg yang mengalami stress berat yang turun dijalanan dengan kondisi memprihatinkan akibat kalah dalam Pemilu.
Coba lihat berapa banyak Caleg yang gagal pada Pemilu 2014 kemudian dirinya menjadi bahan perbincangan publik karena mengalami gangguan jiwa.
hii...

dapat diambil benang merah sebagai bahan renungan kita terutama para Caleg yang sedang berjuang di paciran, agar dapat duduk di kursi legislatif tahun ini, yakni jangan putus asa, hindari konflik, tertib, rukun, main bersih, dan MENGABDI TANPA DOLEK BATI.

Maaf kalau saya terkesan apatis pada para caleg, tapi rasanya kenyataan sudah bisa memberi sedikit bukti kalau politik sangat rawan melahirkan konflik di desa kita. 5 tahun ke depan, semoga semuanya bisa lebih baik, sehingga gedung DPR/DPRD bisa dihuni lebih banyak oleh para wakil yang sesungguhnya

Salam dari saya lagi, Caleg Alternatif.
Load Comments

Subscribe Our Newsletter