“Kerang Sumpring paleng makjleb jika dimasak dengan kuah santan, selain mengandung banyak protein rasanya juga sangat memanjakan lidah,”
KABAR PACIRAN – Penduduk di bumi Paciran telah mengetahui kerang bukan lagi sesuatu yang aseng (baca : Asing), dari semua kerang-kerangan yang diketahui, hanya ada satu yang paling istimewa, namanya Sumpring (Simpying) dalam bahasa lain ia dikenal dengan nama Scallop.
Habitat kerang yang biasa hidup di air laut dalam ini berbentuk pipih dengan warna cangkang yang berbeda pada kedua sisinya, satu cangkang berwarna putih sedangkan cangkang pasangannya berwarna merah muda. Perbedaan warna pada kedua cangkang tidak membuat keduanya saling menghujat satu sama lain, justru karena perbedaan itu kedua cangkang saling bersinergi untuk melindungi daging kerang yang ada di dalamnya.
Roda peradaban umat manusia sejak masa purba telah banyak memanfaatkan kerang-kerangan. Dagingnya dimakan sebagai sumber protein. Cangkangnya dimanfaatkan sebagai perhiasan, atau bahan kerajinan tangan. Pada hakekatnya setiap bahan pangan apapun memang bisa mengenyangkan perut orang, tapi tidak semua bahan pangan itu mampu memberi kepuasan secara batin. Hal ini yang membedakan Sumpring dengan makanan laut lain, setiap orang yang menikmati sumpring dikenyangkan perutnya sekaligus dipuaskan batinnya.
Di pesisir desa Paciran, sajian kerang Sumpring akan sering kita jumpai pada saat musim miyang jaring Gondrong. Sajian masakanya pun bikin lapar siapa saja yang melihatnya. “Kerang Sumpring paleng makjleb jika dimasak dengan kuah santan, selain mengandung banyak protein rasanya juga sangat memanjakan lidah,” ujar pemuda berambut lurus panjang yang biasa disapa Khusnul (sleketep)
Opini yang senada juga disampaikan pemuda asal jetak yang baru saja melangsungkan bahtera rumah tangga, pemuda tersebut bernama Yudha Yudha. “Saya paling demen makan Simping bila di masak oseng-oseng, karena nikmat, pedas dan gurihnya itu loh, bikin saya bahagia,” pungkasnya.
Yudha menambahkan. Dulu, sebelum saya menikah, tepatnya saat masih suka tidur malam di mushola. “Makanan favorit yang super nikmat namun biaya hemat adalah Simping, saya masih bisa merasakan daging empuk gurih bila masuk mulut, kesentuh lidah, lalu di pukul mesrah oleh gigi, Subhanallah rakakae penak.” Ungkap Pria beranak satu ini.
Makanan hasil laut yang satu ini terbilang sangat nikmat dan menggugah selera makan, bahkan karena saking lezatnya seorang wartawan senior berani berujar. “Asem enak tenan iki nek tik pangan anget-anget. Pokoke nek mangan sumpring, rela menjomblo 10 tahun lagi, Ha-ha-ha.” beber pria asli Paciran yang saat ini berdomisili Di ibu kota M. Hilmi Faiq.(nur/din)
Foto : Asfan