Mengintip Peluang Usaha Sablon Kaos di Paciran - Kabar Paciran
Baca artikel dan tutorial Android dan informasi gadget terbaik
KABAR PACIRAN – Usaha sablon kaos di Desa Paciran masih tergolong sepi peminatnya. Kalaupun ada, masih bisa dihitung dengan jari. Padahal peluangnya sangat menjanjikan untuk ditekuni. Celah itulah yang kini dirintis oleh Rifqi.
Rifqi Nur Wahyudi mulai membuka usaha sablon kaos belum genap Tiga tahun. Baginya, usaha konveksi sablon sama seperti usaha kuliner atau makanan yang selalu dibutuhkan orang dan tak ada habisnya. “Bedanya kalau makanan bisa mambu (basi). Tapi kalau sablon dan kaos kan tidak bisa. Peluang ruginya tipis,” kata Rifqi saat dihubungi Kabar Paciran.
Meski begitu, pria yang lahir tanggal 7 April itu mengakui, membuka usaha sablon memang butuh modal yang lumayan besar. Karena selain harga peralatannya mahal. Mencari bahan kaos yang bagus juga lumayan susah. “Dulu pas awal membuka usaha beli alatnya lengkap dengan tinta, press, dan lainnya habis sekitar Rp 20 juta,” lanjutnya.
Untuk kaosnya, ia melanjutkan, memesan khusus langsung dari kenalannya di Klaten, Jawa Tengah. Karena menurutnya, mencari kaos dengan kualitas yang bagus agak susah. Untuk itu, setiap minggunya, ia telah memesan sekitar dua lusin kaos polos dari Klaten.

Sedangkan untuk pelanggan, pria yang hobi mancing ini mengatakan, pelanggannya rata-rata anak muda sekitar bahkan dari luar pulau. Hal itu tidak mengherankan, karena Rifqi juga sangat rajin mempromosikan usahanya lewat jaringan internet. “Beberapa dari mahasiswa yang hobi desain juga sering order,” kata pria yang juga penggemar berat klub Italia, Juventus itu.
Harga untuk sablonnya sendiri bervariasi, tergantung desain gambar dan tinta yang akan digunakan. Untuk setiap kaosnya rata-rata Rp 80 ribu. Sedangkan Untuk sablon rubber biasa dipatok sekitar Rp 50 ribu. “Saya juga melayani sablon plastisol. Tapi minimal harus pesan selusin,” beber pria yang sehari-hari mengajar di SMK Ponpes Modern itu.
Selain melayani sablon kaos polos, saat ini, Rifqi sedang merencanakan produksi kaos dengan tema desain sendiri. “Masih planning. Merencanakan produksi kaos dengan tema dakwah. Ini saya sudah banyak menerima ide atau gagasan dari teman untuk mengembangkannya,” kata Rifqi. (MIR)
Foto: Rifqi Nur Wahyudi for Kabar Paciran.

Mengintip Peluang Usaha Sablon Kaos di Paciran

KABAR PACIRAN – Usaha sablon kaos di Desa Paciran masih tergolong sepi peminatnya. Kalaupun ada, masih bisa dihitung dengan jari. Padahal peluangnya sangat menjanjikan untuk ditekuni. Celah itulah yang kini dirintis oleh Rifqi.
Rifqi Nur Wahyudi mulai membuka usaha sablon kaos belum genap Tiga tahun. Baginya, usaha konveksi sablon sama seperti usaha kuliner atau makanan yang selalu dibutuhkan orang dan tak ada habisnya. “Bedanya kalau makanan bisa mambu (basi). Tapi kalau sablon dan kaos kan tidak bisa. Peluang ruginya tipis,” kata Rifqi saat dihubungi Kabar Paciran.
Meski begitu, pria yang lahir tanggal 7 April itu mengakui, membuka usaha sablon memang butuh modal yang lumayan besar. Karena selain harga peralatannya mahal. Mencari bahan kaos yang bagus juga lumayan susah. “Dulu pas awal membuka usaha beli alatnya lengkap dengan tinta, press, dan lainnya habis sekitar Rp 20 juta,” lanjutnya.
Untuk kaosnya, ia melanjutkan, memesan khusus langsung dari kenalannya di Klaten, Jawa Tengah. Karena menurutnya, mencari kaos dengan kualitas yang bagus agak susah. Untuk itu, setiap minggunya, ia telah memesan sekitar dua lusin kaos polos dari Klaten.

Sedangkan untuk pelanggan, pria yang hobi mancing ini mengatakan, pelanggannya rata-rata anak muda sekitar bahkan dari luar pulau. Hal itu tidak mengherankan, karena Rifqi juga sangat rajin mempromosikan usahanya lewat jaringan internet. “Beberapa dari mahasiswa yang hobi desain juga sering order,” kata pria yang juga penggemar berat klub Italia, Juventus itu.
Harga untuk sablonnya sendiri bervariasi, tergantung desain gambar dan tinta yang akan digunakan. Untuk setiap kaosnya rata-rata Rp 80 ribu. Sedangkan Untuk sablon rubber biasa dipatok sekitar Rp 50 ribu. “Saya juga melayani sablon plastisol. Tapi minimal harus pesan selusin,” beber pria yang sehari-hari mengajar di SMK Ponpes Modern itu.
Selain melayani sablon kaos polos, saat ini, Rifqi sedang merencanakan produksi kaos dengan tema desain sendiri. “Masih planning. Merencanakan produksi kaos dengan tema dakwah. Ini saya sudah banyak menerima ide atau gagasan dari teman untuk mengembangkannya,” kata Rifqi. (MIR)
Foto: Rifqi Nur Wahyudi for Kabar Paciran.
Load Comments

Subscribe Our Newsletter