KABAR PACIRAN - Jajanan Gulali Kacang Tanah yang mempunyai rasa manis dan kenyal ini merupakan satu dari sekian banyak jajanan tradisional yang cukup terkenal pada masa jayanja.
Di era kejayaannya jajanan tradisional ini sangat diminati oleh anak-anak, sebelum Nobita, "Giant" Takeshi Goda dan Suneo rebutan Shizuka. ups!. Maksudnya sebelum datangnya serbuan pabrik permen kemasan yang merebut pangsa pasar gulali kacang tanah.
Peradaran permen kemasan yang sangat masif pada medio 1980-an awal hingga sekarang ini mempunyai andil besar dalam merongrong pamor jajanan tradisonal, salah satunya: gulali kacang tanah. Adapun bagi anak-anak jaman milenial saat ini permen lolipop tentu lebih menarik.
Dahulu anak-anak 80-an yang berkarakter "Muklas = Muka Klasik" suka membeli gulali kacang tanah di sekitar sekolahannya atau yang dijajakan oleh pedagang keliling.
Gulali kacang tanah dibuat dari gula jawa dengan campuran kacang tanah. Gulali kacang tanah ini di dominasi warna coklat kehitaman dan dalam penyajiannya ditusuk dengan potongan batang kayu.
Lambat laun seiring dengan lelahnya bang haji Rhoma Irama begadang, jajanan tradisional gulali kacang tanah mulai sulit ditemukan peredarannya. Tanpa diduga sore tadi wujud jajanan tradisonal ini kembali tampak saat dijajakan oleh penjual gulali kacang tanah di sekitar Paciran. kamis (20/09/2018).
Menurut penuturan salah satu pembeli gulali kacang tanah yang tidak ingin disebut namanya ini mengatakan. "Seng dodolan wong jar lor, gak kenal jenenge. Wonge dodolan ider." katanya.
Nara sumber rahasia ini menambahkan. "Apan isuk dodolan nok pasar, nek wes awan dodolan ngider. Apan dodolan muni ngene: Gelaline le, gelaline le." Pungkas nara sumber yang sangat terpercaya tersebut dalam keterangannya.
Foto : R