Perahu nelayan tersebut bernama KM Jati Kencono hingga berita ini diturunkan belum ada kabar. "Belum ada kabar sama sekali." Ujar ketua Rukun Nelayan Paciran Muchlisin Amar
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhL0aBRZOcak88JBsroczmGH_47dqPfYEYNO-g-Ik21HnnNtBS1j6OlLZxSpaV4xxCeNtln1lCwJ_s2CVtcn6xJMTLs4k6A_nZ30Lmu2vyRNyWXi1OAwx6Jj-mCIIrEwyLAOeoPf9gu1XTe/s640/20280416_1963100940370546_5627594953577075025_o.jpg)
Perahu KM Jati Kencono yang berasal dari desa Blimbing ini memakai alat tangkap mancing untuk mencari ikan, dalam waktu normal biasanya melaut selama 6 hari, perahu nelayan yang di nahkodai Ahmad Mujud, dengan awak kapal sebanyak 4 orang. Hingga kini belum diketahui kabar beritanya.
Sementara itu dari pihak satpolair air sudah berusaha kontak dengan jaringan Polair disemua wilayah yang diperkirakan. "Dari pihak Satpolair hingga saat ini sudah berusaha berkoordinasi dengan jaringan Polair disemua tempat sesuai dengan kordinat yang diperkirakan dimana perahu tersebut berada, dimana pencarian ini dengan mempertimbangkan kecepatan angin dan arus air dibawah laut." Ujar Kasatpolair M Fadlan.
Respon tanggap juga dilakukan oleh pihak Dinas Perikanan Lamongan. "Pihak dinas perikanan Lamongan juga sudah berusaha keras melakukan kordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mendapatkan informasi dan keberadaan nelayan tersebut." kata Kabag Perikanan Tangkap Lamongan, Pak Hendro.
Langkah-langkah tanggap darurat juga dilakukan oleh keluarga dengan berkoordinasi dengan RN Blimbing. "Sementara dari pihak RN Blimbing dengan pihak keluarga terus berdoa semoga cepat ada kabar dari pihak manapun. Kita masih menunggu, Nelayan kita juga melakukan pencarian. Tapi ya agak bingung juga Soalnya kita tidak tahu pasti lokasi melautnya. Padahal untuk mencapai lokasi pencarian ikan kita butuh waktu 2 sampai 3 hari perjalanan atau jarak tempuh sekitar 180 mil sampai dengan 250 mil. Dengan mencari di daerah antara pulau Bawean sampai pulau Masalembu." Ujar RN Blimbing Pak Nur Wahid.(nur/mir)