Postingan

Cara Mudah Integrasi Data NIK Jadi NPWP

Gambar
Mulai 1 Juli 2024 Nomor Induk Kependudukan (NIK) akan dapat digunakan sebagai Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP). Hari ini, Minggu (30/6), merupakan tenggat waktu mengintegrasikan NIK menjadi NPWP. Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112 Tahun 2022 tentang Wajib Pajak Orang Pribadi, Wajib Pajak Badan, dan Wajib Pajak Instansi Pemerintah. Dengan demikian, format NPWP yang saat ini terdiri dari 15 digit hanya akan berlaku sampai hari ini. Kemudian, mulai 1 Juli 2024 akan menggunakan format baru yakni 16 digit. Pemadanan NIK dengan NPWP hanya berlaku bagi masyarakat yang telah memiliki NPWP. Wajib pajak yang baru akan mendaftar, nantinya bakal langsung terdaftar di NIK. Masyarakat harus memadankan NIK dan NPWP-nya pada hari ini agar tidak mengalami gangguan kendala dalam aktivitasnya. Pasalnya, mereka yang NIK nya belum terdaftar sebagai NPWP tidak bisa melakukan transaksi yang berhubungan dengan perpajakan. Berikut daftar layanan yang tak bisa dilakukan ji...

Petani merupakan Singkatan dari ....

Gambar
Saat kita mendengar istilah "petani", maka yang terpikirkan adalah seseorang yang menggarap sawah atau ladang. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), petani adalah orang yang pekerjaannya bercocok tanam. Namun, ternyata "petani" merupakan akronim dari sesuatu. Kepanjangan dari Petani Dilansir dari buku Hubungan Sosial Ekonomi Terdampak COVID-19 pada Petani Tanaman Hortikultura (2023) oleh Midiansyah Effendi, petani merupakan singkatan dari Penyangga Tatanan Negara Indonesia. Kepanjangan dari petani itu diberikan Soekarno pada tahun 1952. Meski begitu, Soekarno tak bisa disebut sebagai pencipta kata petani karena sebenarnya kata petani sudah lama dan dipakai jauh sebelum Soekarno memberikan arti dari kata petani. Soekarno membuat kepanjangan untuk kata petani sebagai bentuk retorikanya untuk mengambil hati para petani. Adapun arti kepanjangan petani sebagai Penyangga Tatanan Negara Indonesia ini memang dinilai pas dan cocok dengan profesi petani. Pera...

Kami Kembali GDP ALTHOF 2023

Gambar
Saya menulis laporan singkat ini dengan rasa kantuk. Padahal paginya harus kerja. Maklum, tiga hari ini tidur lumayan larut.  Nanti malam ke-tiga, turnamen GDP ALTHOF 2023. Turnamen yang kami buka pada hari Selasa (10/10) dengan bacaan surat Al Fatihah oleh Bapak Zainullah selaku pemilik GOR Althof dan ketua panitia.  Yoi, kami memberi nama turnamen ini GDP ALTHOF 2023, badminton oplos beregu. Dengan sistem poin 42 kalau terjadi deuce (baca: yus) poin sampai 45. Memang, ini keluar dari kaidah yang ditetapkan oleh PBSI maupun BWF selaku federasi. Ini sudah ketetapan panitia. Karena ini turnamen sifatnya silaturahmi, ajang kumpul antar komunitas badminton pantura.  Turnamen ini dibagi 4 grup, satu grup berisi tiga tim. Nantinya akan diambil juara dan runner-up grup. Sistem seperti ini yang membuat peserta bisa main 2x. Kecuali lawan ada halangan, atau tidak hadir.    Agenda turnamen tahunan ini pernah mati suri hampir 4 tahun. Di satu sisi karena pandemi melanda, ...

Seminggu Selepas Kejurkab

Gambar
    Sore itu, Sabtu (2/9) 6 dari 8 atlit yang kami bawa menaiki podium juara. Belum ada yang juara pertama. Toh, banyak dari anak-anak yang baru mengikuti kejurkab. Tak kuasa saya sebagai official terus-menerus memberi arahan. Salah satu arahan yang saya lakukan adalah memberikan masukan tentang permainan lawan. Nama-nama langganan juara banyak yang turun gunung. Menganalisa permainan lawan sebelum bertanding adalah salah satu hal. Namun, saya sulit mencari celah, sebab lawan babak pertama dari pemain langganan juara, sangat jauh. Pemain pemula, batin saya. Seminggu selepas kejurkab. Tak ada yang tersisa. Yang tersisa hanya kumpulan foto selama pertandingan. Sejam selepas penyerahan tropi juara, anak-anak saya kasih wejangan, "bahwa nikmatnya juara itu cuma beberapa hari, setelah itu kalian harus kembali latihan lagi. Karena Senin sudah akan kembali latihan." Nikmati setiap proses latihan. Sebab, proses latihan yang akan menentukan hasil pertandingan.   Penulis  ...

CERITA DI BALIK PANTANGAN MAKAN LELE WARGA LAMONGAN

  Oleh: Lailatus Syarifah Mahasiswa UNISLA II Paciran   Sering nggak sih dengar kalau orang Lamongan pantang makan lele? Padahal banyak lho perantau Lamongan yang berjualan pecel lele, namun konon mereka pantang memakannya. Lalu bagaimana sejarah yang terdapat di balik kepercayaan itu? Pasti ada asal muasal lahirnya pantangan bagi masyarakat asli Lamongan untuk memakan ikan lele. Apakah semua warga Lamongan asli pantang memakannya ataukah hanya sebagian kecil masyarakat saja? Jika iya, di mana tepatnya desa yang dimaksud? Mari simak sejarah di balik pantangan makan ikan lele.     Menurut Ranggawarsita (pujangga Jawa di Kasunanan Surakarta), serta beberapa sumber lain seperti cerita para sesepuh desa, didapatkan sejarah asal muasal pantangan makan ikan lele bagi masyarakat Lamongan. Cerita ini berawal ketika Sunan Giri III yang bernama Sedamargo melakukan penyebaran agama Islam ke desa-desa menelusuri sepanjang aliran Bengawan Solo bersama dengan muridnya.   ...

Karomah Sunan Sendang Dhuwor: Membawa Terbang Masjid dari Jepara ke Lamongan

  Oleh: Rendy Ardana Janendra Putra Mahasiswa PGMI UNISLA KAMPUS II   Makam Sunan Sendang Dhuwur menjadi alternatif destinasi ziarah di Kabupaten Lamongan selain makam Sunan Drajat. Walau tidak sepopuler salah satu dari sembilan penyebar agama Islam di Pulau Jawa itu. Saya Rendy Ardana, mahasiswa Kampus II Unisla, melihat dengan sendirinya jika makam Sunan Sendang Dhuwur tidak pernah sepi dari pengunjung.     Menurut tradisi lisan yang berkembang di masyarakat, Raden Noer Rahmat berkeinginan memiliki masjid sebagai tempat ibadah sekaligus syiar agama Islam. Sayangnya, keinginan itu terkendala karena tidak adanya kayu untuk bangunan masjid. Raden Noer Rahmat pun menyampaikan unek-uneknya kepada Sunan Drajat. Mendengar niatan tulus muridnya itu, Sunan Drajat kemudian memerintahkan Sunan Sendang Dhuwur untuk pergi ke wilayah Mantingan, Jepara. Sebab, di tempat itu terdapat masjid milik Mbok Rondho Mantingan atau Ratu Kalinyamat.     Kemudian berangkatlah Raden...

CERITA DESA WERU YANG TIDAK BANYAK ORANG TAHU

  Oleh : Imroatul Imaniah Mahasiswi UNISLA II Paciran   Ada banyak hal yang terjadi dan tersimpan dari tanah kelahiranku sekaligus tempat tinggalku. Saya dengar dan dapati ketika mendengar cerita orang tua terdahulu yang hidup sebelumnya dengan segala bentuk cerita dan misteri yang tersimpan selama ini. Hidup memang penuh misteri di mana tidak akan pernah tahu bagaimana kehidupan ke depan akan terjadi, misteri bukanlah masalah untuk dipecahkan tapi kenyataan untuk dialami.     Pernah ada seseorang yang berkata padaku bahwa dahulu ada sebuah “Makam Ndowo” yang konon sering dipuja-puja oleh masyarakat setempat yang telah lalu, dengan membentuk lingkaran seperti Wer. Wer-wer disini berada di tengah-tengah yang jauh dari perkampungan masyarakat, karena pada saat itu masih belum tersedia banyak rumah seperti sekarang ini, saat ini tempat itu dijadikan PKU (Pembina Kesejahteraan Umat). Dan itulah mengapa disebut Desa Weru.     Desa Weru termasuk daerah pesisir ya...